Hai. Kamu tau tidak? Tanpa kamu sadari,
kamu sudah menggoreskan luka dihati ini.
Sakit. Taakan aku lupakan rasa sakit ini.
Tolong. Tolong sembuhkan luka ini dengan pelukmu. Aku butuh hangatmu.
Mengapa? Mengapa kau tinggalkan aku? Aku masih butuh kamu. Aku butuh kata cintamu. Sampai sini sajakah perjuanganmu? Dulu, kau tidak selemah ini, masih kuingat caramu mempertahankan hubungan kita.
Maaf. Maaf jika dulu aku tak memperhatikan usahamu.
Maaf jika dulu aku sering mengabaikanmu.
Maaf. Cuma kata maaf yang bisa kuucapkan.
Mungkin, dulu kamu benar-benar mencintaiku.
Tapi, seiring berjalannya waktu, cintamu pun akhirnya terbagi.
Aku sangat rindu panggilan sayangmu.
Aku rindu panggilan-panggilan lucumu yang hanya diberikan kepadaku.
Ucapan selamat pagi, sore, dan malammu.
Aku rindu perhatianmu.
Sakit. Taakan aku lupakan rasa sakit ini.
Tolong. Tolong sembuhkan luka ini dengan pelukmu. Aku butuh hangatmu.
Mengapa? Mengapa kau tinggalkan aku? Aku masih butuh kamu. Aku butuh kata cintamu. Sampai sini sajakah perjuanganmu? Dulu, kau tidak selemah ini, masih kuingat caramu mempertahankan hubungan kita.
Maaf. Maaf jika dulu aku tak memperhatikan usahamu.
Maaf jika dulu aku sering mengabaikanmu.
Maaf. Cuma kata maaf yang bisa kuucapkan.
Mungkin, dulu kamu benar-benar mencintaiku.
Tapi, seiring berjalannya waktu, cintamu pun akhirnya terbagi.
Aku sangat rindu panggilan sayangmu.
Aku rindu panggilan-panggilan lucumu yang hanya diberikan kepadaku.
Ucapan selamat pagi, sore, dan malammu.
Aku rindu perhatianmu.
"Aku MENYESAL! Membiarkanmu mencintaiku tanpa mempedulikan perasaanmu, membiarkanmu memberi kejutan tanpa pernah memperhatikan usaha kerasmu, aku sadar bahwa ternyata dulu kau benar-benar mencintaiku. Cuma itu yang bisa kulakukan, menangis diam-diam ketika kulihat barang-barang pemberianmu masih kusimpan dengan rapi. Kita memang telah berpisah, tapi perasaanku belum bisa lepas darimu. Kita memang telah putus, tapi kenanganku tentangmu belum benar-benar putus." - Dwitasari.
Tapi, aku percaya kata pepatah. "Bila memang kita ditakdirkan untuk
berjodoh, kita akan bertemu lagi"
Yaa... Jika memang kau terlahir hanya untukku, kau akan kembali pada tubuh ini.
Kau akan tetap ku nanti, demi keyakinan ini.
Yaa... Jika memang kau terlahir hanya untukku, kau akan kembali pada tubuh ini.
Kau akan tetap ku nanti, demi keyakinan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar